LAPORAN KE PANTI ASUHAN MENJADI SUKARELAWAN TUGAS CHARACTER BUILDING OLEH MELA MELATI 145213017 PRODI ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2014-2015 PENDAHULUAN Sangat ironisnya memang anak muda zaman sekarang dan pada masa globalisasi yang berkembang sangat pesat ini, sangat banyak yang memperhatikan keseimbangan penampilan dan sesuatu hal yang baru untuk mendukung gaya penampilan pada zaman sekarang. Tetapi mereka tidak bisa memperhatikan anak-anak yang berada di panti asuhan yang kurang segala hal. Dan untuk menjadi seorang relawan sangat dibutuhkan karena dapat memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Seorang relawan tidak hanya berguna oleh masyarakat umum, tetapi juga berguna bagi diri sendiri untuk mengasah agar menjadi pribadi yang proaktif dan berhubungan dengan orang lain dengan baik. Memperhatikan anak-anak yatim yang ada di perusahaan itu seharusnya adalah tugas kita juga. Untuk memberi perhatian dan pengertian pada mereka. Seorang relawan memberikan pengabdiannya tidak didasarkan atas pemberian pamrih atau sesuatu hal, mereka melakukannya dengan rasa ikhlas. Pengabdian kepada masyarakat itu merupakan salah satu dari dharma atau tugas pokok dari suatu perguruan tinggi, pengabdian pada masyarakat juga merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat. Memberikan sumbangan tidak hanya beruppa dengan uang, yang dimaksut dalam hal ini yaitu sumbangan yang berlatar belakangkan oleh ilmu pendidikan yang harus dikembangkan dalam pendekatan kepada masyarakat. Pengabdian disini ditujuan untuk menjadi sukarelawan disebuah panti. Di panti itu harus bisa mengerti bagaimana cara agar lebih bisa mendekat pada anak-anak yatim tersebut. Menjadi sukarelawan tidak hanya harus dengan membantu bersih-bersih panti melainkan dengan belajar seni, atau hal lain yang dapat menambah pengetahuan anak-anak panti. KEGIATAN SELAMA DI PANTI ASUHAN Tanggal, 28 Febuari 2015 Pada saat itu saya dikasih tugas oleh dosen pembimbing untukmenjadi sukarelawan disebuah panti asuhan, disaat itu saya merasa kebingungan disebabkan saya harus mencari panti asuhannya sendiri yang akan ditempati sebagai tempat saya untuk mencadi sukarelawan. Saya juga belum mengetahui daerah bandung barat ini, karena saya baru saja berapa bulan berada disini. Setelah itu saya pun berusaha mencari panti itu dengan cara awal dahulu mencari informasi daerah mana saja yang terdapat panti di internet. Akhirnya saya mendapatkan beberapa panti dan alamatnya, ternyata saya juga tidak tahu daerahnya. Saya pun mencari solusi dengan bertanya kepada kakak tingkat dan teteh yang jaga dimana letak daerah itu dan mereka menjelaskannya. Yaudah saya mencoba untuk mengerti dan pergi ke panti asuhan itu. Panti asuhan itu bernama panti asuhan ALFIN yang bertemapat didaerah sarijadi. Ternyata daerah itu dekat dengan kampus POLBAN tidak jauh dari situ dan saya kesana berjalan kaki walaupun saya belum tahu dengan daerah itu dan saya tidak berfikir apa-apa lagi selain harus bisa menemukan sebuah panti asuhan. Di tengah perjalanan saya bingung dan memutuskan untuk bertanya kepada seorang pedagang batagor dan dia menunjukan jalannya dengan berkata “tidak jauh dari sini lagi kok neng, Cuma tinggal lurus kedepan nanti ada plang besar ada bacaannya” dan saya mengucapkan terima kasih. Melanjutkan perjalan dan akhirnya menemukan panti asuha alfin, ternyata pantinya berbentuk sebuah rumah bertingkat saja. Dan anak-anak panti berdatangan dan menyalami saya satu persatu dan mereka menyambut saya dengan sopan. Setelah saya sampai, saya menemui salah seorang pengasuh yang ada saat itu. Dan saya berbicara maksut dan tujuan saya datang kepanti etrsebut. Bapak itu itu menerima kedatangan saya dan bisa menerima saya sebagai seorang relawan, namun bapak itu memberi sebuah syarat bahwa kamai tidak boleh hanya sebagai seorang relawan yang hanya bisa membereskan panti, mengepel atau menyapu tetapi saya harus siap untuk bisa berinovasi dan mengembangkan kesenian saya dan kerajinan tangan lainnya. Dan akhirnya setelah saya berfikir panjang dengan memutuskan saya siap untuk menerima tawaran tersebut. Setealh itu saya berkeliling panti dan melihat kegiatan anak-anak panti itu, Dan mereka ramah dan sopan kepada saya. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang k erbkekos masing-masing denagn berjalan kaki, setelah berjalan menanjak dan kelehan saya akhirnya di polban mendapat sebuah angkot dan menaiki angkot tersebut karena sudah tidak sanggup untuk berjalan lagi. Saya merasa senang. Setelah menemukan panti tersebut. Minggu, 08 Maret 2015 Hari ini merupakan hari kedua saya mengunjungi panti tersebut, pada hari itu saya dan teman-teman berkumpul bersama anak-anak panti. Disini kami berkenalan dengan mereka dana kami juga memperkenalkan diri juga. Tetapi kami dahulu yang memperkenalkan diri baru disusul oleh mereka satu persatu. Mereka semua ramah dan baik-baik. Saat itu kami saling bertukar fikiran dan saling curhat satu sama lain. Awal nya berawal bagaimana mereka bisa berada disitu, ternyata ada sebagian diantara mereka tidak mempunyai orang tua melainkan orang tua mereka itu menitipkan dan ada yang menjadi TKW. Mereka disitu juga banyak yang kakak beradik kandung disitu. Setelah bercerita cukup lama, ada anak laki-laki paling kecil di panti asuhan itu, dan ternyata dia baru saja belum lama tinggal disitu hanya baru dua bulan lebih gitulah. Dan kami sekelompok bertanya kenapa anak laki-laki itu bisa disini? Dan salah seorang menceritakannnya, anak laki-laki itu ditemukan oleh warga yang sedang ronda malam sekitar jam satu malam di sebuah tempat perbelanjaan yaitu indomaret di sarijadi. Anak ini ditemukan dalam keadaan tertidur lelap dan dalam keadaan yang tidak sehat dia sedang mengalami sakit cacar, setelah itu warga membawa anak tersebut kepanti, setelah sampai di panti orang panti tidak mau menerimanya. Dan kami bertanya, kenapa tidak mau menerima nya?, kata anak tersebut menjawab karena kepala panti tidak mau di bilang sebagai mencuri anak itu dan orang itu harus meminta surat izin terlebih dahulu dari kepolisian, jadi anak tersebut dibawa kekantor polisi, setelah mendapatkan surat izin itu anak laki-laki tersebut di letaklah di panti. Setelah anak tersebut terbangun dari tidurnya, dia selalu memanggil mama.. mama.. dan mama. Sampai disitulah cerita tentang anak tersebut, setelah mendengar ceritanya, saya sangat merasa sedih dan kasihan melihatnya, sungguh tega seorang ibu sanggup membuang anaknya dalam keadaan dan kondisi seperti itu, memang seorang ibu yang tak bertanggung jawab dan tidak mempunyai hati anak itu sekarang hanya bisa tegar untuk menerima cobaan ini. Setelah kami bercerita ada seorang anak perempuan yang menangis, kami tanya kenapa tidak dijawab dan pada saaat itu saya merasa jengkel sekali, tetapi untungnya saja saya bisa menahannya, untung saja ada seorang anak menjawabnya, karena kakaknya diganggu sama teman-teman yang lain makanya dia menangis. jadi kami terus menbujuk anak tersebut tetapi tetap juga tidak mau berhenti menangis, salah satu dari kami ada yang membawa permen, jadi kami beri sama mereka satu-satu, tetapi mereka tidak mau satu tapi harus lima buah permen barulah dia berhenti menangis. Setelah itu kami pergi bermain-main diluar, ada yang bermain bola dan yang lain. Tapi ada seorang anak meminta permen, ternyata permennya sudah habis dan kami tidak tega melihatnya kami membeli permen tersebut didekat sebuah warung yang ditunjuk sama salah seorang anak. Setelah itu kami berpamitan untuk pulang kepada penjaga panti dan para anak-anak. Anak-anak panti bilang besok main kesini lagi ya kan, dan kami berkata, iya. Kami senang sekali karena mereka menyukai kami semua. Minggu 22 maret 2015 Pada hari minggu ini merupakan hari ketiga kelompok kami ke panti asuhan Alfin ini. Di hari itu kami memutuskan secara bersama untuk membuat bunga dari kulit kuaci. Kami sudah mempersiapkan perlatannya dan ternyata, kami membutuhkan sebuah kardus untuk dijadikan sebuah tempat bunganya, kami semua jadi panik dan bingung mau mencarinya kemana, jadi disini saya dan vera ditemani sama adik-adik panti pergi membeli kardus kewarung. Setelah pulang dari warung kami langsung mengguntingkan kardus tersebut dan kami langsung pulang mempraktekkan kepada mereka bagaimana cara membuat bunga dari kulit kuaci tersebut, mereka semua meniru dan ada juga yang minta ajar bagaimana cara membuatnya, kami dengan senang hati mengajar dan membantu mereka, disini kami mengajakan kepada mereka bagaimana bisa memanfaatkan kulit bekas dari makanan, mereka senang sekali kami mengajarkan cara membuat bunga. Dan pada saat membuat bunga mereka terlihat bingung bagaimana membuat nya, kami membantu mereka membuatnya dan dii selingi dengan gurauan anak-anak panti. Mereka da yang sibuk bermain dan ada juga yang fokus pada pembuatan bunga yang mereka buat sendiri. Setelah membuat bunga kami berpamitan, bunga tersebut kami tinggakan disitu untuk mereka. Mereka senang sekali. Senin 23 maret 2015 Pada hari ketiga ini kami pulang dari kampus langsung pergi kepanti untuk memenuhi tugas yang dikasi oleh pak sri, yaitu untuk menjadi seorang sukarelawan, setelah kami sampai disana ternyata anak-anaknya pada sekolah semua, di panti ini semua anak pada sekolah kecuali dibawah umur, mereka sekolah rata-rata duduk dibangku SD dan SMP. Ada seorang pengasuh mengatakan pada kami bahwa anak-anak yang duduk dibangku SMP masuk sekolahnya pada jam siang. Ternyata disini saya dan teman-teman baru mengetahuinya Jadi kami hanya bisa mengajar anak-anak SD saja. Jadi kami menunggu mereka sambil membuka kulit kuaci, satu demi persatu dari mereka pulang, tepat pada hari itu mereka mengambil rapor, jadi mereka pulang mereka sibuk semua memberikan rapornya untuk dilihat oleh pengasuh panti, disini kami hanya diam dan duduk setelah itu baru mereka datang menemui kami dan ngumpul-ngumpul bersama membantu kami membuka kulit kuaci, mereka bertanya untuk apa kulit kuaci ini teh, dan kami menjawabnya untuk dibuatkan bunga melanjutkan yang bunga yang kemarin kita buat bersama-sama. Setelah selesai membuat bunga kamipun ingin berpamitan untuk pulang lagi,soalnya dipanti juga mau melaksanakan acara. Jadi kami berpamitan kepada pengurus panti dan anak-anak yang ada dipanti. Tak terasa kami sudah lama juga berada dipanti dan kami pun pulang. Kesimpulan Untuk menjadi seorang relawan maka kita harus mempunyai rasa tangggung jawab yang besar terhadap diri sendiri dahulu baru terhadap orang relawan juga harus mempunyai sifat proaktif dalam menghadapi segala hal. Dalam mengerjakan sesuatu hal agar cepat selesai maka mereka harus mempunyai kesatuan untuk bersinergi. Dalam tugas menjadi seorang relawan harus mempunyai pengetahuan juga dalam bagaimana cara untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Relawann juga harus bisa bersabar dalam hal apapun.
Ilustrasi komunitas. Foto ThinkstockDi tengah kesibukan mengejar ambisi masing-masing, entah dalam pendidikan atau karier, meluangkan waktu, tenaga dan berbagi rezeki untuk orang lain menjadi salah satu tindakan mulia yang seringkali luput sederhana, namun enggak banyak orang yang mau dan mampu melakukannya, terlebih kegiatan sosial ini enggak punya tujuan komersil sama sekali. Nah, untuk mengisi waktumu agar lebih bermakna, enggak ada salahnya jika kamu ikut terlibat dalam kegiatan sosial atau menjadi anggota relawan suatu komunitas. Berikut kumparan rangkum lima komunitas relawan yang bisa kamu ikuti dengan fokus dan bidang yang pada 3 Desember 2011, Ayo Dongeng Indonesia adalah sebuah komunitas yang berfokus untuk trauma healing anak-anak dalam kegiatan pascabencana, mendongeng ke Rumah Sakit, mendongeng untuk anak-anak di Taman Bacaan, Rumah Singgah, dan kegiatan sosial mendongeng, para Relawan Dongeng akan berbagi cerita untuk keceriaan, motivasi, inspirasi dan imajinasi. Mengutip dari situs resmi hingga saat ini terdapat 30 Relawan Dongeng di wilayah Jabodetabek yang berasal dari beragam profesi mulai dari guru, pekerja kantoran hingga mahasiswa dan pelajar yang masih hashtag HelpPeopleHelpYourself, Pandu Lisanè mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang dunia disabilitas dan tidak sungkan untuk tetap berkomunikasi dengan teman-teman disabilitas. Komunitas yang baru saja didirikan pada 6 Mei lalu ini juga punya misi untuk membangun lingkungan yang inklusif bagi teman-teman disabilitas. Untuk info selengkapnya, kamu bisa cek di laman instagram mereka di Bee-Youth! Be Environmental Youth!Komunitas yang terdiri dari mahasiswa dan alumni Institut Pertanian Bogor ini punya fokus dalam mengkampanyekan lingkungan lewat pendidikan. Beberapa kampanye telah digalakkan oleh komunitas ini beberapa di antaranya adalah mengenai peran serangga bagi manusia, dengan hashtag KetikaSeranggadiHidupmu, dan aksi sosial lainnya seperti donasi buku dan daur ulang sampah botol dari Teman Berbagi adalah komunitas yang bergerak di bidang edukasi dan kewirausahaan yang ditujukan untuk anak yatim piatu dan dhuafa. Tujuan didirikan Teman Berbagi adalah untuk meningkatkan daya saing anak panti asuhan melalui program edukasi yang berbasis soft-skill dan kegiatan pengembangan jiwa semangat BerbagiKebaikan dan BerbagiSemangat, komunitas Teman Berbagi juga mengajak kamu yang punya jiwa sosial, menyukai anak-anak, dan berdomisili di Bandung untuk menjadi volunteer Teman yang peduli terhadap isu kesehatan mental, kesetaraan gender dan perempuan ini, punya tujuan untuk membantu proses pemulihan para penyintas atau survivor kekerasan dalam hubungan pada tujuh bulan lalu, tepatnya 12 Maret, komunitas ini bertindak sebagai support system untuk para penyintas dengan mengusung kampanye pedulimendengar.