Oksobat blogger tidak bosen-bosen saya ngepost yang bebaur dengan agama,kali ini saya akan membahas pidato tentang keutamaan istigfar! Ya meskipun kalian udah pada tau bahwa istigfar adalah sebuah kalimat untuk meminta ampunan kepada Allah Swt tapi karena setiap manusia itu di kasih ilmu oleh sang Maha pencipta sedikit maka gk ada salahnya donk saya ngebahas tentang keutamaan istigfar barang Pidato Keutamaan Menjadi Santri from Sub Judul 1. Keutamaan menjadi santri 2. Manfaat dari menjadi santri 3. Kesulitan dalam menjadi santri 4. Motivasi dalam menjadi santri 5. Cara menjadi seorang santri Menjadi seorang santri memang merupakan hal yang mulia. Santri adalah mereka yang mengikuti ajaran agama dengan sungguh-sungguh, mematuhi segala larangan dan menjalankan segala perintah-Nya. Mereka merupakan orang yang istiqomah dalam menjalankan ibadah dan mentaati perintah-Nya. Santri adalah mereka yang menghayati nilai-nilai keagamaan, menjaga moral dan akhlaknya, dan memahami ajaran agama yang dianutnya. Mereka adalah orang yang berpegang teguh pada nilai-nilai agama. Menjadi seorang santri juga memiliki banyak manfaat. Dengan menjadi santri, seseorang dapat belajar tentang ajaran agama dan meningkatkan pengetahuan tentang agamanya. Santri juga dapat meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan, sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan memperoleh keberkahan dari-Nya. Selain itu, menjadi santri juga dapat meningkatkan keimanan dan meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dengan menjadi santri, seseorang juga akan lebih mudah untuk menjalankan perintah-Nya dan berdakwah kepada orang lain untuk mentaati perintah-Nya. Tentu saja, menjadi seorang santri juga memiliki kesulitan tersendiri. Di antaranya, seseorang harus berjuang untuk dapat memahami ajaran agama dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Selain itu, menjadi santri juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk terus belajar tentang agamanya dan meningkatkan keimanannya. Juga, seseorang harus berjuang untuk dapat menghindari dari berbagai godaan yang ada di dunia ini. Keutamaan Menjadi SantriManfaat dari Menjadi SantriKesulitan dalam Menjadi SantriMotivasi dalam Menjadi SantriCara Menjadi Seorang Santri Banyak orang yang berusaha menjadi seorang santri karena mereka menyadari bahwa menjadi seorang santri memiliki banyak keutamaan. Keutamaan menjadi seorang santri antara lain, meningkatkan keimanan dan menghayati nilai-nilai keagamaan. Dengan menjadi santri, seseorang akan lebih mudah untuk menjalankan perintah-Nya dan melakukan amal shalih. Selain itu, menjadi santri juga dapat menjaga moral dan akhlak, sehingga orang yang menjadi santri akan menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Keutamaan lainnya dari menjadi santri adalah dapat meningkatkan kemampuan berdakwah. Dengan menjadi seorang santri, seseorang akan memiliki banyak pengetahuan tentang agama yang dianutnya. Dengan begitu, seseorang akan lebih mudah untuk berdakwah dan mengajak orang lain untuk mentaati perintah-Nya. Selain itu, menjadi santri juga dapat meningkatkan rasa taqwa dan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan. Dengan menjadi santri, seseorang akan lebih mudah untuk menghayati nilai-nilai keagamaan dan menjalankan ibadah dengan benar. Manfaat dari Menjadi Santri Selain keutamaan, menjadi seorang santri juga memiliki banyak manfaat. Dengan menjadi santri, seseorang dapat belajar tentang ajaran agama dan meningkatkan pengetahuan tentang agamanya. Santri juga dapat meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan, sehingga dapat melaksanakan ibadah dengan benar dan memperoleh keberkahan dari-Nya. Selain itu, menjadi santri juga dapat meningkatkan kemampuan berdakwah. Dengan menjadi santri, seseorang akan memiliki banyak pengetahuan tentang agama yang dianutnya. Dengan begitu, seseorang akan lebih mudah untuk berdakwah dan mengajak orang lain untuk mentaati perintah-Nya. Menjadi santri juga dapat meningkatkan rasa taqwa dan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan. Dengan menjadi santri, seseorang akan lebih mudah untuk menghayati nilai-nilai keagamaan dan menjalankan ibadah dengan benar. Kesulitan dalam Menjadi Santri Tentu saja, menjadi seorang santri juga memiliki kesulitan tersendiri. Di antaranya, seseorang harus berjuang untuk dapat memahami ajaran agama dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Selain itu, menjadi santri juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk terus belajar tentang agamanya dan meningkatkan keimanannya. Juga, seseorang harus berjuang untuk dapat menghindari dari berbagai godaan yang ada di dunia ini. Kemudian, menjadi seorang santri juga membutuhkan waktu dan usaha yang cukup untuk dapat menjalankan segala ibadah dan perintah-Nya. Selain itu, seseorang juga harus berjuang untuk dapat menjaga moral dan akhlaknya agar tetap sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Kesulitan lainnya dalam menjadi santri adalah seseorang harus berjuang untuk menjaga komitmen dan tekad untuk tetap menjadi santri. Seseorang harus bersabar dan terus berusaha untuk meningkatkan keimanan dan menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh. Motivasi dalam Menjadi Santri Untuk bisa menjadi seorang santri yang istiqomah, seseorang harus memiliki motivasi yang kuat. Salah satu motivasi terkuat untuk menjadi seorang santri adalah mengingat bahwa Allah telah menjanjikan banyak pahala untuk orang yang menjadi santri dan menjalankan perintah-Nya. Dengan motivasi ini, seseorang akan lebih mudah untuk menjadi seorang santri yang istiqomah dan mendapatkan pahala dari-Nya. Motivasi lainnya adalah mengingat bahwa seorang santri adalah contoh yang baik bagi orang lain. Dengan menjadi santri, seseorang dapat menjadi teladan bagi orang lain untuk mentaati perintah-Nya dan melakukan amal shalih. Oleh karena itu, menjadi seorang santri juga merupakan bentuk ibadah dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Motivasi lainnya adalah mengingat bahwa sebagai seorang santri, seseorang akan diberi kemudahan untuk menjalankan ibadah dan menghayati nilai-nilai keagamaan. Dengan menjadi santri, seseorang akan lebih mudah untuk dapat menyampaikan dakwah dan berdakwah kepada orang lain agar mentaati perintah-Nya. Cara Menjadi Seorang Santri Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk dapat menjadi seorang santri. Pertama, seseorang harus mempelajari ajaran agama yang dianutnya dan memahami nilai-nilai keagamaan. Seseorang juga harus berusaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang agamanya dan menghayati nilai-nilai keagamaan. Kedua, seseorang harus berusaha untuk menjalankan segala perintah-Nya dan menghindari dari berbagai larangan-Nya. Selain itu, seseorang juga harus berusaha untuk menjaga moral dan akhlaknya agar tetap sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Ketiga, seseorang harus berusaha untuk meningkatkan keimanan dan berdakwah kepada orang lain agar mentaati perintah-Nya. Dengan berdakwah, seseorang dapat meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan dan mengajak orang lain untuk mentaati perintah-Nya. Dengan demikian, menjadi seorang santri adalah hal yang mulia. Menjadi seorang santri memiliki banyak keutamaan dan manfaat, seperti meningkatkan keimanan dan kesadaran akan nilai-nilai keagamaan, meningkatkan kemampuan berdakwah, serta menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Namun, menjadi seorang santri juga memiliki kesulitan tersendiri, seperti harus berjuang untuk memahami ajaran agama, menghindari godaan dunia, dan menjaga komitmen untuk tetap menjadi santri. Oleh karena itu, memiliki motivasi yang kuat dan berusaha untuk menjadi santri yang istiqomah akan sangat membantu seseorang dalam menjadi seorang santri yang
contohpidato menyambut hari kemerdekaan Assalamualaikum. Yang terhormat kepada bapak kepala Sekolah Yang terhormat kepada Bapak Ibu Guru dan Staff Karyawan Sekolah Dan Tak lupa pula kepada teman-teman seperjuangan yang saya hormati. Pertama tama, Marilah kita sama-sama panjatkan puja dan puji serta Syukur
– Pada tanggal 22 Oktober 2021 mendatang, umat muslim terutama santri – santri di Indonesia akan memperingati Hari Santri Nasional setiap tahunnya. Berikut akan memberikan contoh teks pidato bertema Santri Zaman Now yang cocok untuk para santri milenial. Pidato ini dikutip dari Pidato ini pun juga cocok untuk dibacakan pada saat Hari Santri Nasional 2021 yang akan diperingati pada tanggal 22 Oktober 2021. Berikut adalah teks pidatonya Baca Juga 30 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad 2021 Update Terbaru, Desain Unik dan Menarik serta Kekinian Asslamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh! Bismillahirrohmanirrohim alhamdulillahi raobbil alamin wassholatu wasslamu ala sayyidil mursalin waala alihi washohbihi ajmain. Amma ba’du. Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wataala. Karena berkat rahmatNya-lah kita bisa berkumpul dalam tempat yang penuh dengan barokah ini. Betul? Kedua kalinya, sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam. Karena berkat Rasulullah, kita bisa menikmati iman dan islam. Alhamdulillah! Allahumma sholli ala Muhammad! Santriwan dan santriwati, serta hadirin Rahimkumullah. Sekarang sudah zaman akhir bukan zaman now lagi. Nah di zaman akhir ini tidak sedikit pemuda-pemudi khususnya kaum santri dan santriwati lebih khusus lagi santri yang mempopulerkan dirinya dengan sebutan SANTRI ZAMAN NOW atau santri milenial yang tidak memiliki “Akhlaqul Karimah” yakni prilaku terpuji. Santri zaman sekarang sudah lumrah berani kepada ustaz dan kedua orang tuanya, kurang memuliakan kitabnya, sudah tidak peduli dengan bacaan qurannya. Mereka mulai terbuai oleh permainan medsos seperti Whatsapp, Facebook, dan Twitter. Baca Juga Bacalah! Berikut adalah Doa Menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW 2021 Terkini

Adapununtuk menjadi seorang santri tidaklah mudah. Contoh teks pidato hari santri nasional singkat

Selain mengaji kitab kuning dan tahlilan, biasanya para santri akan mengikuti kegiatan muhadharah. Muhadharah atau yang dalam bahasa Indonesia adalah berpidato merupakan salah satu kegiatan yang sulit dilakukan sebagian orang, apalagi jika tanpa dibarengi persiapan. Nah untuk membantu Anda dalam berpidato, kami telah menyiapkan beberapa pidato santri salafi. Semoga bermanfaat Ya!Oh ya, pidato ini tanpa muqaddimah ya. Kalau ingin beberapa referensi muqaddimah, bisa lihat tulisan kami lainnya 3 Pembukaan Ceramah Lucu Ala SantriPidato Santri Salafi Tentang Kewajiban Menuntut IlmuPidato Santri Salafi Tentang Kemuliaan IlmuPidato Santri Salafi Tentang PacaranPenutupPidato Santri Salafi Tentang Kewajiban Menuntut IlmuAmmaa ba’duHadirin yang saya muliakan, Jangan risau karena saya di sini tidak akan berkata panjang, karena panjang kali lebar sama dengan luas. Betul? Betul apa betul?Insya Allah di malam yang penuh barokah ini saya akan sedikit membahas tentang pentingnya menuntut SAW bersabda “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” HR. Ibnu Majah, Baihaqi, dll. Hadits ini menjelaskan dengan tegas kewajiban menuntut ilmu bagi setiap muslim yang telah baligh. Nah iIlmu yang dimaksud disini ialah ilmu din ilmu agama. Maksudnya adalah ilmu yang wajib dituntut oleh setiap muslim seperti ilmu aqidah, ibadah, pengetahuan tentang halal dan haram, akhlak dan hal-hal yang berkaitan dengan apa saja yang dia kerjakan di dunia inilah yang diminta oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam do’anya. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, dan aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat”. HR Ibnu MajahNamun sayangnya meskipun banyak orang yang sudah tau bahwa menuntut ilmu wajib, masih banyak yang bermalas-malasan dalam belajar. Diantara mereka ada yang sangat berat melangkahkan kaki ke majelis-majelis ilmu. Ada juga yang sudah datang ke sebuah majelis, tapi sesampainya disana malah tidur dan tidak menyimak kaya beberapa diantara kalian. Hehe… Canda..Saya ingin bertanya, kenapa sekarang orang-orang, termasuk santri pada malas dan berat dalam menuntut ilmu Hal ini dikarenakan beberapa hal yaituKarena orang suka Samsung yaitu sami sungkan atau sama-sama maluKarena orang suka Nokia yaitu nek nyimak angop alias ngantukKarena orang suka Blacberry yaitu berkurange memoriSelain 3 hal tadi, kebanyakan orang-orang menjadi malas belajar karena telah terjangkit virus kuman. Apa itu virus kuman ? Yaitu kurang iman. Nah biasanya kalau sudah terkena virus kuman maka akan terjangkit beberapa penyakit efek samping. Diantaranya yaituKudis yaitu kurang disiplinKutil yaitu kurang telitiKurap yaitu kurang rapiTentu sebagai seorang manusia normal, kita pasti ingin dong menghilangkan virus kuman tersebut. Nah Untuk menghilangkan beberapa penyakit tersebut kita harus menggunakan jurus 3 M. Apa itu?Menguras kemalasan pada diri kitaMemasukkan rasa malu kita untuk berbuat maksiatMengubur dalam-dalam sifat yang buruk pada diri kitaNah dengan 3 M tersebut insyaallah kita akan terhindar dari dari berbagai penyakit di atasWassalamualaikum Wr WbPidato Santri Salafi Tentang Kemuliaan IlmuAmma Ba’duHadirin Sekalian…Kita semua sebagai seorang pelajar, sebagai seorang santri maka wajib hukumnya bagi kita untuk memuliakan ilmu. Hal ini karena dengan memuliakan ilmu, maka ilmu yang sudah kita miliki akan menjadi ilmu yang manfaat lagi barokah. Bagaimana bisa seseorang mendapatkan ilmu yang manfaat kalau tidak mampu memuliakan ilmu? Dan Bagaiamana bisa seseorang mendapatkan kekasih idaman hati kalau ia tidak mampu memahami kalian memiliki harapan ingin medapatkan cinta dari seorang wanita pujaan tercinta, maka pasti terlebih dahulu kalian akan memahami apa yang menjadi kesukaannya. “Betul apa tidak?” 3x. Begitu juga dalam hal mencari ilmu, seseorang harus paham apa yang disukai oleh dalam “Kitab Ta’lim Muta’aalim” dijelaskan, apabila seseorang hendak mengambil kitab sebaiknya harus dalam keadaan suci. Mengapa demikian? Karena ilmu diciptakan oleh Allah dari cahaya, dan wudhu juga merupakan nur cahaya. Jadi barang siapa yang belajar dalam keadaan punya wudhu, insya Allah ilmunya akan bertambah. Tidak hanya bertambah, ilmunya pun akan jadi ilmu yang bermanfaat. Nah itulah salah satu dari cara untuk memuliakan satu ciri dari ilmu yang bermanfaat ialah bertambahnya hidayah pada diri seseorang. Maksudnya orang tersebut akan tertunjuki kepada kebaikan sehingga senantiasa melakukan ketaatan dan meninggalkan segala kemaksiatan. Karenanya Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin berkataمَنِ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ هُدَى لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللَّهِ إِلا بُعْدًاArtinya Barang siapa yang bertambah ilmunya sementara hidayahnya tidak, maka ia tidak akan bertambah dekat kepada Allah melainkan semakin jauh”.Kesimpulannya Kalau seorang santri atau pelajar ingin mendapatkan ilmu yang manfaat serta barokahm maka ia harus sanggup memuliakan ilmunya. Wajib hukumnya bagi para santri, tidak boleh tidak. Semoga apa yang kami sampaikan ini bersamaan dengan hidayah Allah sehingga ilmu kita berkah fiddini waddunya wal akhiroh. Amin! Wassalamualaikum Wr WbPara santri sekalian, saya ingin meminta izin untuk menyampaikan pidato lucu mengenai pacaran ya. Harus diizinkan lho ya… Kalau tidak saya tetap akan menyampaikan pidato tentang pacaran ya… Karena saya sudah mempersiapkan materi ini lebih dari seminggu lho. Hehehe…Akang-akang ganteng dan eteh-eteh yang cantik, pacaran itu sebenarnya gak ena, lho. Percaya sama saya, trust me, karena saya sudah pengalaman, walaupun sekarang jomblo. Hehe… Pertanyaannya, kenapa pacaran itu gak ena? Karena biasanya, anak muda yang sudah punya kekasih akan gelisah di malam minggu karena nggak punya duit buat pacaran. Benar apa benar???Apalagi lagi kalau terpaksa harus berangkat tapi tak punya uang, di perjalanan tiba-tiba turun hujan. Mungkin jika kalian ada diposisi seperti itu akan mbatin, dosa apa aku ini ya Allah. Kalau bisa dijawab pasti akan dijawab, salah sendiri pacaran. Hehehe…Terus, urang kudu kumaha dong? Ya, gak usah punya pacarlah. Jadi jomblo aja, enak kok. Kalian semua akan lebih bebas, dan gak banyak tanggungan harus ngajak jalan pacarlah, harus punya duit buat kirim kadolah, dsb. Tanamkan dalam pikiran kalian semua, bahwa jomblo itu bukan kiamat siaga satu yang harus santri sekalianPercaya sama saya, jadi jomblo juga nyaman banget, kok. Nggak ada yang ngatur hidup kita atau posesif dengan kita. Nggak ada juga yang cemburu kalau kita sedang sama teman-teman atau sedang bercengkrama dengan lawan jenis. Banyak kegiatan yang bisa kalian lakukan selain pacaran. Misalnya, ngaji bareng temen-temen untuk mengulang pelajaran, menghafal Qur’an, ngafalin matan, dan berbagai kegiatan positif ingat pesan saya, tetap PD walau status kalian jomblo. Jangan minder karena mikir jomblo itu nggak laku. Tapi, jadilah orang yang jomblo dan tetep asyik. Jadi jomblo juga akan menguntungkan kamu, karena jauh dari dosa pesan dan kesan dari saya yang jomblo ini. Semoga bermanfaat, dan kita bisa bertemu lagi di lain sudah jelas mengenai pidato santri salafi? Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam berpidato ya!Baca Juga5 Tips Cari Jodoh Anak Pesantren, Insya Allah Berhasil!3 Ceramah Santri Tentang Ilmu Kewajiban, Kemuliaan, hingga Nasihat
PidatoTentang "Anak Sholeh dan Sholehah". Kirim Dalam Pidato Keagamaan. Siapa disini ingin menjadi anak yang shaleh dan shalehah. sepertinya kita semua pasti ingin menjadi anak yang sholeh dan sholahah. Berikut ini contoh teks pidato lengkap bertema "Menjadi Anak Soleh dan Solehah".
Contoh Teks Pidato Singkat Tentang Santri Terbaik Limongenc Com - 10 Contoh Teks Pidato Persuasif Singkat 1. Contoh Pidato Persuasif tentang Pencemaran Udara. Assalamualaikum Wr. Wb, Baca Juga. 20 Contoh Teks Pidato Persuasif Kelas 9. Yang saya hormati, Ibu Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru, dan teman-teman yang saya cintai. Mari kita panjatkan puji dan syukur kepada SWT..contoh teks pidato singkat tentang santri terbaik limongenc com, riset, contoh, teks, pidato, singkat, tentang, santri, terbaik, limongenc, com LIST OF CONTENT Opening Something Relevant Conclusion Berikut akan memberikan contoh teks pidato bertema Santri Zaman Now yang cocok untuk para santri milenial. Pidato ini dikutip dari Pidato ini pun juga cocok untuk dibacakan pada saat Hari Santri Nasional 2021 yang akan diperingati pada tanggal 22 Oktober 2021. Aly Reza. - Senin, 11 Oktober 2021 1340 WIB. Ilustrasi - Teks pidato tema santri milenial, Hari Santri Nasional 2021. BAYU INDRA - Berikut ini bagikan contoh pidato tema Hari Santri Nasional 2021 yang cocok untuk para santri milenial. 3 Pidato Keutamaan Menjadi Santri; 3 Ceramah Santri Tentang Ilmu Kewajiban, Kemuliaan, hingga… 3 Contoh Pidato Santri Salafi Tentang Berbagai Topik; 3 Ceramah Santri Tentang Cinta yang Bisa Kamu Sampaikan; 43+ Kata-Kata Santri Milenial; 5 Tips Cari Jodoh Anak Pesantren, Insya Berhasil! 7 Adab Santri Terhadap Orang Tua yang Harus. 3 Pidato Keutamaan Menjadi Santri. Februari 16, 2023 oleh Rifqi. Sebagai santri mungkin kamu melihat banyak kawanmu yang merasa minder dengan statusnya sebagai santri. Mereka merasa bahwa menjadi santri bukanlah suatu kebanggan jika dibandingkan dengan siswa yang melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah - Berikut ini adalah contoh teks ceramah atau pidato tentang hari Santri 2021 yang singkat dan lucu. Teks pidato yang singkat ini kemudian bisa menjadi salah satu contoh teks pidato untuk disampaikan pada peringatan Hari Santri Nasional 2021. Recommended Posts of Contoh Teks Pidato Singkat Tentang Santri Terbaik Limongenc Com Diartikel kali ini kami akan memberikan beberapa referensi terbaik tentang " Teks Pidato Tentang Hari Santri, contoh pidato hari santri, pidato hari santri singkat di sekolah, dan contoh pidato hari santri singkat, ". Artikel ini bisa kalian jadikan referensi dan contoh. berikut Teks Pidato Tentang Hari Santri Kumpulan Contoh Terbaik Pidato Santri Tentang Kemuliaan Ilmu, Guru dan Ulama, ini merupakan judul pidato santri yang membahas peranan ilmu, guru dan ulama. Dimana ketiga hal ini adalah fondasi dasar dalam meraih kesuksesan di dunia dan Contoh Teks Pidato Persuasif Singkat 1. Contoh Pidato Persuasif tentang Pencemaran Udara. Assalamualaikum Wr. Wb, Baca Juga. 20 Contoh Teks Pidato Persuasif Kelas 9. Yang saya hormati, Ibu Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru, dan teman-teman yang saya cintai. Mari kita panjatkan puji dan syukur kepada adalah contoh teks ceramah atau pidato hari santri nasional 2022 yang menyentuh dan isinya pun mudah Hari Santri Nasional sendiri diperingati tiap tanggal 22 Oktober.. Peringatan ini dimaknai agar mengingat, menghargai, serta mengapresiasi peran para santri dalam memperjuangkan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .Berikut contoh teks pidato tentang Santri yang berkewajiban untuk menghormati sosok guru dan orang tua. Contoh Teks Pidato Hari Santri Nasional 2021 Tema Adab Terhadap Guru dan Orang Tua - Aspirasiku Sabtu, 27 Mei 2023Web pidato tentang guru sebagai sosok pahlawan dengan bahasa sunda singkat ini sebenarnya bisa kita gunakan sebagai perantara ucapan terimakasih kepada guru yang. Web setiap manusia sudah pasti memiliki orang tua. Source . Web 31 januari 2023, 1418. Pidato hari guru tentang hari persatuan guru republik orang dapat setuju jika ilmu yang disampaikan dengan santai justru akan lebih mudah masuk dan diterima. Dikutip dari berbagai sumber, berikut contoh teks pidato dan ceramah Hari Santri Nasional 2021 terbaik, selengkapnyaDaftar Isi [ Tampilkan ] Contoh Teks Pidato - Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan beberapa contoh teks pidato singkat. Namun, kamu harus memahami terlebih dahulu apa itu teks pidato. Teks pidato adalah bentuk komunikasi satu arah, berupa pengungkapan pikiran dan gagasan dari pembicara tentang suatu hal pada banyak dengan berbakti kepada ibu dan juga orang tua, maka akan memberikan limpahan nikmat dan juga rahmat-Nya kepada kita semua. Demikian pidato singkat saya tentang ibu kali ini. Semoga kita semua mendapatkan manfaat dari pidato yang saya sampaikan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 10. Contoh Ceramah Singkat tentang PendidikanTeks Pidato Sambutan Wali Murid dan Wali Santri Lengkap - Apakah anda saat ini sedang mencari contoh teks pidato singkat terbaru tentang Sambutan Wali Murid Nah pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa referensi terbaik yang kami kumpulkan dari berbagai sumber agar anda bisa memilih teks pidato mana yang anda anggap mudah teks pidato Hari Santri Nasional singkat ini dapat digunakan oleh para pengasuh yayasan dan pesantren, hingga santri di sekolah. Contoh Teks Pidato Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2022, Santri Siaga Jiwa Raga - Guru PenyemangatTeks pidato tentang hari santri kumpulan contoh terbaik teks pidato tentang hari santri hari santri jatuh pada tiap tanggal 22 oktober. Acara tahlilan ini diadakan pada 3 hari 7 hari 40 hari 100 hari pasca meninggalnya orang tersebut. Tk atau taman kanak kanak merupakan sarana belajar untuk anak di usia 4 hingga 6 Santri must be active and brave to socialize the tolerant and non-violent Islamic doctrine in cyberspace. 5. Santri is the front guard who preaches that is shady, not riotous. 6. Santri must become 'promoters' of unity, peace and order. Not just being 'buzzer', mischief, hostility, slander, and speech. pidato sambutan perpisahan dari orang tua murid ini umumnya berisi ucapan terima kasih dan permohonan maaf kepada kepala sekolah dan seluruh dewan guru yang telah memberikan pendidikan kepada putra putrinya selama 6 tahun di sekolah dasar.. Baca Juga Contoh Kata Sambutan Kepala Sekolah TK, RA atau PAUD di Acara Perpisahan Sekolah Singkat, Padat dan Menyentuh Conclusion From Contoh Teks Pidato Singkat Tentang Santri Terbaik Limongenc Com Contoh Teks Pidato Singkat Tentang Santri Terbaik Limongenc Com - A collection of text Contoh Teks Pidato Singkat Tentang Santri Terbaik Limongenc Com from the internet giant network on planet earth, can be seen here. We hope you find what you are looking for. Hopefully can help. Thanks. See the Next Post
KelebihanDan Keutamaan Menjadi Santri Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor - 19 April 2013 Termasuk golongan yang dimaksud oleh Allah SWT dalam surat At Taubah ayat 122: وما كان المؤمنون لينفروا كافّة فلولا نفر من كلّ فرقة منهم طائفة ليتفقّهوا في الدين ولينذروا قومهم إذا رجعوا إليهم لعلّهم يحذرون
Ini adalah artikel Amanat Hari Santri 2021, Pidato Ketua Umum PBNU, Membangun Peradaban Islam Melalui Pendidikan Dan Budaya Santri. Selengkapnya sebagai berikut;Resolusi JihadFondasi Islam IndonesiaKebhinekaan Tradisi BeragamaTantangan Politisasi AgamaVisi Hubungan Ulama dan Negara 2045Resolusi JihadHari ini adalah hari yang sangat istimewa dalam perjalanan kita sebagai bangsa, dan sangat penting bagi kesadaran kita sebagai umat beragama. Pada hari inilah, pada 76 tahun yang lalu, tepatnya pada 22 Oktober 1945, Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim As’yari mengeluarkan fatwa yang dikenal dengan Resolusi Jihad. Dalam fatwa tersebut, KH Muhammad Hasyim Asy’ari menyatakan bahwa perang mengusir penjajah dari tanah air adalah fardhu ain bagi setiap dokumen yang tersimpan di PBNU, “Resolusi Jihad Fii Sabilillah” dengan jelas memuat nilai nasionalisme Indonesia yang berbasis Ahlussunnah wal Jamaah yaitu kewajiban mempertahankan kemerdekaan; NKRI sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah; umat Islam terutama anggota NU harus mengangkat senjata melawan penjajah Belanda dan sekutunya; perang suci jihad ini merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang tinggal dalam radius 94 km; dan fardhu kifayah bagi mereka yang tinggal di luar radius peristiwa sejarah penting yang melatari lahirnya hari Santri. Suatu keputusan politik dan keagamaan penting dari para Ulama dan pesantren yang menjadikan negara Indonesia yang baru diproklamirkan waktu itu, tetap tegak berdiri. Indonesia tidak jatuh kembali ke tangan penjajah. Tidak salah jika dikatakan “tidak ada peristiwa 10 November di Surabaya, tanpa Resolusi Jihad, alias Hari Santri”.Jika 10 November 1945 adalah titik awal dikumandangkan revolusi Indonesia, maka Resolusi Jihad menunjukkan peran besar santri dalam menegakkan kemerdekaan negara ini. Resolusi Jihad juga menggambarkan antara Islam dan nasionalisme bukanlah hal yang kontradiktif, bahkan tidak bisa dipisahkan. Resolusi Jihad merupakan ekspresi patriotisme dan nasionalisme santri yang berbasis ajaran Islam itulah, pada Hari Santri 2021 ini saya hendak membangkitkan kembali semangat perjuangan melawan penjajah, meneguhkan komitmen kebangsaan, dan melunasi janji para pendiri bangsa, yang telah ditunjukkan para santri Islam IndonesiaDewasa ini, dunia mengetahui capaian peradaban yang telah diraih oleh umat Islam Indonesia. Prestasi ini tidak hanya terbatas pada keberhasilan kita untuk mempertahankan keutuhan negara dan berjalannya demokrasi—di mana seluruh komponen bangsa berhasil menunjukkan keselarasan antara demokrasi modern dan keberlangsungan tradisi Islam. Tetapi juga, pengakuan masyarakat dunia bahwa umat Islam di Indonesia, yang dipeopori oleh para santri dan ulama, telah menciptakan berbagai kreasi yang membentuk budaya keagamaan yang tidak bertentangan dengan kehidupan peradaban Islam Indonesia sudah mulai dirintis sejak proses awal penyebarannya di wilayah Nusantara. Ketika itu masyarakat setempat sudah memiliki tatanan sosial-keagamaan yang mapan. Hampir seluruh aspek kehidupan sudah dibentuk oleh nilai-nilai agama Hindu dan Budha yang datang beberapa kurun waktu sebelumnya. Namun uniknya, penyebaran Islam yang demikian cepat tidak mengindikasikan adanya cara- cara paksaan atau penaklukan atau kekerasan perang agama. Tidak ada catatan tentang pasukan Islam menaklukkan kerajaan-kerajaan di Nusantara; atau pemaksaan terhadap masyarakat untuk menanggalkan praktik kehidupan yang didasarkan pada agama Hindu dan catatan sejarah, Islam masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia melalui proses sosial-budaya yang berlangsung secara bertahap, sebuah proses evolusi kultural yang hebat. Tidak ditemukan gerakan bumi hangus atau Islamisasi yang berusaha memutus mata rantai kebudayaan lama untuk digantikan dengan budaya Islam. Islam berkembang di wilayah- wilayah di Nusantara mengambil bentuk evolusioner, bahkan di pusat-pusat wilayah yang telah mapan menganut agama Hindu, Budha, bahkan masyarakat kuno karena persemaian budaya yang bertahap ini, proses Islamisasi Nusantara tidak memunculkan pemisahan tegas antara wilayah Islam dan non-Islam, atau dar al-Islam dan dar al-harb, seperti halnya dalam politik dan militer. Sebaliknya, tradisi lokal, Hindu, Budha, dan Islam, saling mengisi dan mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya, muncul sejumlah pemahaman dan tradisi keagamaan baru yang akarnya dapat dirujuk pada berbagai tradisi agama yang sudah ada sebelumnya. Setiap model pemahaman memiliki ke-khasan tersendiri, sesuai dengan bangunan ajaran agama dan latar belakang budaya penganutnya, tetapi tetap terhubungkan dengan pemahaman keagamaan lain melalui sejumlah kesamaan tantangan satu faktor penting yang mendorong interaksi damai adalah karakter dan sifat para pendakwah awal yang datang ke kepulauan ini bukan sebagai penakluk, melainkan sebagai pedagang dan guru sufi. Mereka adalah pedagang yang berkepentingan untuk menjalin hubungan baik dengan penduduk setempat. Interaksi ekonomi ini kemudian memfasilitasi kegiatan dakwah dan mengarahkan para ulama awal untuk lebih menekankan pada cara-cara juga menggambarkan, bahwa karakter Islam yang disebarkan pendakwah awal tidak terlalu menekankan aspek hukum fiqh. Sebagian sumber menyebutkan karakter sufi yang kuat, sehingga masalah moral, akhlak dan hakekat agama menjadi perhatian utama. Islam tasawuf, atau yang kita kenal dewasa ini dengan Islam yang bercorak sufistik, menekankan prinsip-prinsip pokok agama, seperti hubungan dengan Tuhan, menyempurnakan akhlak, dan keseimbangan hidup. Hal ini tidak berarti meninggalkan aspek syariat yang terkandung dalam fiqh demikian membuat proses Islamisasi menjadi lentur, leluasa, tapi memiliki sumbangan positif di masa depan. Hal ini dapat dijumpai dari berbagai cerita rakyat tentang para wali. Para wali mempertahankan keindahan gaya bangunan tempat suci agama Hindu atau Budha dan memodifikasinya dengan membuat lapisan berjumlah lima sebagai simbol rukun Islam. Mereka juga tidak melarang pertunjukan wayang yang jelas-jelas hasil karya para pujangga Hindu. Para wali mengubah alur cerita secara kreatif dan memaknai kembali sejumlah simbol dan karakter yang ada dalam narasi aspek politik pun, para wali dan generasi ulama yang kemudian tidak memaksakan raja-raja menjadi subordinat dari kekhalifahan Islam yang saat itu sudah berjaya di Timur Tengah. Sebaliknya, mereka meneguhkan kekuasaan penguasa-penguasa lokal dengan mengangkat sebagai pemimpin agama di wilayah kekuasaan Islamisasi Nusantara yang terbuka, yang bersedia menerima kebajikan dari kelompok lain, merupakan capaian kepemimpinan tersendiri dari para ulama. Sikap ini tidak saja mampu menghindari kekerasan, tetapi juga membuka kesempatan untuk memahami Islam secara terbuka. Ketika berinteraksi dengan masyarakat lokal, para wali tidak saja terbuka menerima keragaman budaya, tetapi juga sadar bahwa hasil interaksi tersebut akan melahirkan pola pemahaman Islam yang kaya dan perjalanannya, Islam di Indonesia memang tidak pernah berkembang secara seragam. Ada kelompok yang lebih dekat dengan tradisi sufi, ada yang lebih menekankan tradisi fiqh, dan ada pula yang bercirikan budaya rakyat dan adat istiadat. Munculnya keberagaman dalam menghayati Islam ini merupakan keniscayaan sosiologis dari proses interaksi kultural. Setiap kelompok dari berbagai strata sosial dan sub-kultur memiliki keleluasaan mengekspresikan pemahaman Ke-Islamannya sendiri. Hasilnya, masing-masing kelompok dengan sendirinya terdorong untuk bersikap moderat dalam Tradisi BeragamaDari semua itu, sumbangan penting dari metode dakwah para wali dan ulama di masa dahulu adalah model keberagamaan yang plural, terbuka, dan toleran, terhadap peradaban Islam Nusantara yang sangat besar. Bahkan bisa dikatakan, ketiga sikap beragama ini merupakan pilar kebudayaan santri di Indonesia. Berlandaskan prinsip pluralitas, keterbukaan, dan toleransi, Indonesia mampu membentuk paham ke-Islaman yang sangat kaya, yang tidak hanya terbatas pada model keberagamaan yang ada di Timur bidang ilmu kalam dan tasawuf yang menjadi arena para pujangga, filosof, dan sastrawan, telah lahir karya-karya monumental. Misalnya, Asrar al Arifin tulisan Hamzah Fansuri, Serat Dewa Ruci susunan Sunan Kalijaga, atau Wirid Hidayat Jati karya Ranggawarsita. Pada wilayah kajian moral yang lebih aplikatif juga muncul Kitab Wulangreh hasil pikiran Paku Buwana IV dan Kitab Centhini oleh Paku Buwono V. Di luar karya-karya besar ini masih banyak karya lain, baik yang berasal dari tarekat-tarekat internasional maupun produksi ulama Nusantara yang masih tersebar di berbagai tempat dan belum banyak juga mempunyai sejarah panjang dalam pemikiran hukum Islam fiqh. Di Jawa ada Kitab Cebolek karya Yasadipura I yang berisikan kritik terhadap model keberagamaan sufistik. Di Aceh juga ada Bustanus Salatin karya Nuruddin Ar-Raniri yang mengeritik mistisisme tasawuf falsafi yang diperkenalkan oleh Hamzah Fansuri. Pemikir besar lain cukup banyak, seperti Syeikh Yusuf al-Makassari dengan karya Al Nafhahussaylaniyyah, Zubdatulasra dan Habi al-Warid; Syeikh Nawawi al-Bantani yang menghasilkan lebih dari seratus karya akademik; atau Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari dengan Sabilal Muhtadin li Tafaqquh fi dengan para ulama yang lahir lebih kemudian, yang memimpin pusat-pusat keilmuan Islam yang dewasa ini kita kenal dengan Lembaga Pendidikan atau budaya pesantren di berbagai tempat, khazanah intelektual di bidang ini sungguh luar biasa. Kekayaan Islam Indonesia dapat ditelusuri lebih jauh melalui aspek kebudayaan yang lain, yaitu budaya material, khususnya seni. Setiap suku memproduksi dan setiap generasi melahirkan kreasi-kreasi keagamaan yang berwajah lokal nasional. Seni sastra dan musik dapat dengan mudah dijumpai dimana-mana. Hampir semua suku di Indonesia mempunyai syair-syair pujian dengan bahasa lokal yang dibawakan sebagai nyanyian atau diiringi lingkungan masyarakat santri di Jawa dan Sunda, mereka mengenal syair keagamaan yang disusun melalui ritme sastra lama, seperti asmaradana, pangkur, dan dandang gula. Di wilayah Melayu sastra keagamaan merupakan nafas seni setempat, di mana para ulama, pangampu tradisi, filosof, dan cendekiawan memberikan kontribusi sangat besar. Meski tidak sepopuler Jawa, Sunda, dan Melayu, sastra keagamaan juga mudah ditemukan di Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan daerah santri mengembangkan berbagai kreasi seni. Kreasi seni arkitektur, sastra, dan musik di atas hanyalah sebagian dari seni Islam Indonesia. Masih banyak yang bisa digali dari karya-karya seni lain, seperti seni patung, lukis, kaligrafi, senjata, kerajinan, tekstil, yang sebagian besar masih berserakan di berbagai tempat. Pasca kemerdekaan, kreativitas masyarakat Indonesia dalam memajukan kebudayaan semakin intensif. Berbagai genremusik relijius berkembang pesat, tidak terbatas pada qasidah, gambus, rebana, dan kaligrafi juga menyebar luas di berbagai kalangan, dan bahkan menjadi hiasan di masjid, rumah, bahkan warung makan. Belakangan Indonesia juga sudah menjadi pusat fashion Muslim dunia dengan kemampuan mengekspor ke berbagai negara Islam. Pada tataran intelektual, para ulama dan cendekiawan dari berbagai aliran semakin produktif berkontribusi terhadap persoalan-persoalan sosial-keagamaan ekonomi, politik, pendidikan, budaya, sains, di samping teologi, sufisme dan Islam Indonesia lain yang menonjol adalah arsitektur. Reinterpretasi arsitektur Hindu dan Budha dalam bangunan masjid di Jawa sudah diterima luas. Namun demikian, Indonesia juga mengenal bangunan masjid yang inspirasinya diambil dari Timur Tengah, India, dan Persia. Masyarakat Islam Indonesia juga mengembangkan arsitektur tempat tinggal, lengkap dengan ornamen yang disusun menurut konsep keagamaan tertentu. Ekspresi seni keagamaan juga muncul dalam penataan pemakaman dan corak batu nisan yang dibuat untuk menghormati arwah para guru dan sosok yang dihormati selalu dibedakan dari masyarakat kebanyakan, yang salah satunya ditandai dengan bangunan indah dengan hiasan kaligrafi dan simbol keagamaan lain. Arsitektur Islam juga merambah model tata kota, tata desa, dan bahkan letak rumah. Hampir semua masyarakat Muslim Indonesia punya pemaknaan dan simbolisasi agama dalam menata ruangan privat maupun keagamaan yang plural, terbuka, dan toleran ini membuat Islam Indonesia memiliki ciri sendiri yang berbeda dari masyarakat Muslim lain. Semua aliran yang ada diikat oleh identitas dan prinsip-prinsip ketuhanan yang sama, tetapi masing-masing menampilkan corak keberagamaan yang berbeda-beda. Peradaban Islam Indonesia lebih merupakan mozaik, perpaduan agung, yang masing-masing elemennya berinteraksi satu sama lain dalam aktivitas pengembangan makna keberagamaan. Sesuai karakter dasarnya, Islam Indonesia bersifat dinamis karena tidak berwajah tunggal dan selalu ini, kita dihadapkan pada tantangan munculnya sebagian kalangan yang mempertentangkan apakah tradisi tertentu sesuai dengan Islam atau tidak. Akibatnya, kelompok ini suka menghakimi suatu tradisi dengan vonis sesat, syirik, bid’ah bahkan kafir. Sekedar contoh, tradisi masyarakat yang membaca al-Qur’an, shalawat serta bacaan, tahmid, tahlil, tasbih dan istighfar yang oleh masyarakat Indonesia sebut sebagai tahlilan, sering dianggap sesat dan bid’ juga, ketika masyarakat berkumpul untuk belajar dan membaca sejarah nabi seperti dalam tradisi mauludan dan barzanji dianggap bid’ah. Penyebabnya sederhana, sejarah yang dibaca adalah dalam Bahasa Arab. Jika saja dibaca terjemahnya dalam versi Bahasa Indonesia, maka saya yakin tidak akan muncul tuduhan bid’ah. Pengkafiran, dan tuduhan sesat terhadap tradisi-tradisi tersebut akan menjadi hambatan signifikan bagi kemajuan kebudayaan di Indonesia. Karena itulah, saya mengajak para hadirin semua dan seluruh bangsa Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan kebudayaan di Indonesia.“Sebuah bangsa akan lestari, langgeng, dan abadi karena ketinggian peradaban dan kebudayaannya. Ketika kebudayaan dan peradaban mereka dekaden, maka bangsa itu akan lenyap dansirna.”Tantangan Politisasi AgamaDilandasi oleh warisan-warisan dari proses kultural Islamisasi inilah, dan sumbangan kepemimpinan para tokoh pemimpin Islam di masa lalu, keputusan KH. Hasyim Asy’ari untuk mempertahankan nasionalisme Indonesia di masa-masa krusial kemerdekaan, bagi masyarakat santri merupakan keputusan yang tepat. Karena dari momen ketetapan Resolusi Jihad itulah, perlahan-lahan NKRI tumbuh dan berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita terjadi transformasi besar great transformation politik agama di Indonesai Indonesia dewasa ini. Yaitu, terdapat konvergensi politik secara nasional di mana nilai-nilai dan pranata keagamaan dan keislaman diakomodasi dalam proses-proses politik dan kebijakan publik. Konvergensi di sini merujuk pada proses politik dan kelembagaan di mana agenda kultural dari ajaran Islam semakin terwadahi dalam institusi penyelenggaraan negara dalam juga Amanat Ketua Umum PBNU dalam Apel Nasional Hari Santri 2022Gejala ini memberi jalan para aktivis Islam, para santri di seluruh tanah air, untuk berpartisipasi dalam urusan publik, urusan pemerintahan dan memberi arah pembangunan negara—baik di birokrasi, kementerian, parlemen maupun lembaga-lembaga lainnya. Perkembangan ini berarti, tatanan kelembagaan dari negara Indonesia telah mengalami perluasan di mana pembangunan akhlak, pengamalan agama semakin diperkuat. Hal itu juga berarti, tanggungjawab moral sekaligus panggilan politik bagi para santri demi menjaga tegaknya NKRI juga semakin sinlah sinilah kita menyadari, tantangan politik bangsa kita dewasa ini juga bertransformasi secara mendasar, yaitu “pergulatan identitas kultural” yang mengambil bentuk menjaga aspirasi ulama dan pesantren untuk menjaga NKRI dari serangan dan rongrongan politik radikalisme dan ekstrimisme. Banyak pimpinan dan tokoh agama radikal yang terus meyakini bahwa Islamisasi budaya masyarakat Indonesia harus dilakukan secara lebih extensif. Dari sinilah paham Islam radikal ini memprihatinkan karena akan terus menjadi amunisi bagi sebagian elit dan pimpinan umat untuk meraih dominasi dalam wacana publik. Isu seperti penerapan hukum Islam, pendirian khilafah, memecah belah antara Islam dan non-Islam tampaknya masih terus diwacanakan. Dan di sinilah upaya menjaga momentum Hari Santri dalam rangka menghidupkan komitmen hubungan agama-negara harus dimaknai ia diharapkan menjadi jembatan bagi arah baru transformasi politik, di mana aspek-aspek yang terkait dengan “negara Islam” diakhiri. Sebaliknya, kita semua wajig meneguhkan komitmen nasionalisme yang berlandaskan Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang lebih substansial yaitu menegakkan politik civic, politik keadaban, seperti kesejahteraan, keadilan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Isu-isu ini sudah seharusnya menjadi concern bagi elit pemangku pemerintahan dan tokoh agama yang—pada situasi tertentu—harus dikelola demi kepentingan-kepentingan membangun kemajuan Hubungan Ulama dan Negara 2045Salah satu komitmen luhur dari Pendiri Bangsa Indonesia yang terus dipertahankan oleh segenap unsur masyarakat di mana para ulama dan santri ada di dalamnya adalah kepercayaan bahwa, Indonesia bukanlah negara agama dan bukan negara sekuler. Melainkan sebuah negara yang berdiri tegak berlandaskan prinsip-prinsip religiusitas tanpa pelembagaan satupun ideologi yang saling bertarung dalam merumuskan visi tentang “negara” di era pergerakan kebangsaan–termasuk Islam atau Nasionalisme sekuler atau bahkan komunis—berhasil menjadi sebuah platform kebangsaan yang dominan. Semua ideologi melebur satu sama lain, membentuk satu tatanan institusi dan sistem pemerintahan yang saling melengkapi. Kebangsaan dan sistem kenegaraan NKRI dewasa ini bisa digambarkan dengan kata yang sederhana yakni, nasionalisme religious yang bercita-cita mewujudkan kesejahteraan, kemajuan dan karenanya, memposisikan hubungan agama dan negara di era demokrasi juga harus diartikan meneguhkan perjuangan untuk membangun sebuah “model politik-keagamaan yang beradab”. Politik keagamaan yang beradab adalah keinginan mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang sedang bertarung dalam proses politik partisipatif dan upaya saling menghargai komitmen untuk menjaga visi awal pendirian bangsa. Dalam suatu politik yang berorientasi civic, agama harus menghormati hak prerogatif demokrasi—masyarakat atau rakyatlah yang berdaulat, dan merekalah yang membuat undang-undang. Namun negara juga menghormati beberapa hak istimewa dari ulama dan peran mereka yang sah di ruang hal yang memprihatinkan, bahwa banyak peristiwa intoleransi yang akhir-akhir ini yang mengemuka karena dilandasi keinginan untuk menjadikan agama sebagai landasan satu-satunya dalam politik demokrasi. Negara seringkali juga gagal meredam, apalagi menuntaskan, berbagai konflik sosial atau kekerasan yang dipicu oleh sentimen-sentimen etnis atau oleh politisi dan pejabat negara, misalnya, masih menjadi tontonan yang mencolok dalam demokrasi, sementara penegakan hukum masih belum sepenuhnya menyentuh unsur keadilan. Kekecewaan yang menimpa secara bertubi-tubi inilah yang menjadi akar dari mudahnya masyarakat mudah tertarik oleh politisasi sentimen agama, dan tidak jarang intoleran—bahkan tidak sedikit anak muda yang bersedia untuk bergabung ke dalam organisasi radikal yang berbasis pada khilafah, sebagai “Negara Alternatif” selain menangkal penyebaran arus kebangkitan ideologi radikal dan ekstrim yang terus mengancam daya tarik anak-anak muda, perlu upaya serius, terstruktur, dan terpadu dari pemerintah bekerjama bekerjasama dengan para ulama, untuk menemukan beberapa strategi jangka panjang bagi pentingnya menggalakkan pendidikan kewarganegaraan Pancasila di sekolah-sekolah dan universitas, sekaligus lembaga pendidikan masyarakat. Kaderisasi kelompok radikal umumnya berlangsung di kalangan remaja dan pemuda. Pendidikan kewarganegaraan yang berorientasi menanamkan kesadaran sejarah dan kebangsaan Ahlussunnah Wal Jamaah dapat meneguhkan semangat nasionalisme. Karena itu, kurikulum, buku dan materi ajar, serta guru dan dosen pendidikan kewarganegaraan yang memahami semangat ke-Islaman akan menjamin arah transformasi Indonesia menuju negara yang menjunjung tingga tinggi keadaban dan nilai pendidikan keagamaan di sekolah dan universitas harus diarahkan untuk mengajarkan Islam dalam bingkai penegakan NKRI. Karena itu, pemerintah harus benar-benar memantau dan mengevaluasi secara berkala pendidikan agama Islam tersebut. Kualitas kurikulum dan para gurunya harus terus ditingkatkan. Sementara materi yang diajarkan dalam pendidikan agama itu benar-benar diarahakan diarahkan agar tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kebangsaan pemerintah perlu mendorong secara intensif, agar para ulama dan tokoh politik Islam mendiseminasi ajaran Islam yang damai dan moderat dalam bingkai dasar negara Pancasila. Pemerintah harus bekerja sama dengan tokoh-tokoh agama itu dalam mensosialisasikan bahwa penggunaan kekerasan dalam konsep jihad mesti dipahami secara substantif dan kontekstual. Dalam situasi damai seperti sekarang, jihad harus dipandang sebagai pesan etis kemanusiaan dalam Islam untuk mewujudkan dan membela kepentingan bersama, yaitu cita-cita bangsa dan Hari Santri 2021Pidato Amanat Hari Santri 2021 MEMBANGUN PERADABAN ISLAM MELALUI PENDIDIKAN DAN BUDAYA SANTRI oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil SirojBaca juga Pedoman Pelaksanaan Upacara Hari Santri

AbuDaud dan At Tirmidzi) ". 4. Lebih Baik Dari Dunia dan Seisinya. " 2 Rakaat Shalat Sunnah yang dikerjakan Sebelum Shalat Subuh itu lebih baik daripada Dunia dan Seisinya (Hadits Riwayat Muslim) ". Selain itu Manfaat Shalat Rawatib yang lainnya adalah akan diberikan Rahmat oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.

Sebagai santri tentu terkadang kamu akan mendapatkan jadwal ceramah. Jika kamu bingung mencari tema yang pas, kami telah menulis beberapa ceramah santri tentang cinta yang mungkin dapat kamu jadikan sebagai materi ceramahmu di Cinta Kepada AllahSantri, Kok Pacaran???Cintai Ibu KitaMari Cinta Kepada AllahTeman teman sekalian…Allah Swt telah menanmkan rasa cinta di setiap manusia. Dengan cinta inilah kehidupan manusia tetap terjaga hingga saat ini. Cintalah yang menjadikan hidup ini penuh dengan warna. Cinta inilah yang membuat kita disayang dan dirawat oleh orang tua kita. Tanpa cinta, tentu dunia ini akan penuh dengan kebencian dan kesemrawutan. Tidak akan ada kasih sayang dan persahabatan. Bahkan, tanpa cinta mungkin umat manusia telah itu, sudah seharusnya kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan nikmat cinta tersebut. Dan perwujudan rasa syukur tersebut diwujudkan dengan cara mencintai Allah. Mencintai Allah? Untuk apa kita mencintai Allah?Teman-teman sekalian…Mencintai Allah merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan seorang muslim. Bahkan, kita yang merupakan seorang muslim sudah seharusnya untuk mencintai-Nya lebih dari apapun. Cintailah Allah dengan ketulusan dan keikhlasan, niscaya Allah akan mencintai SAW bersabda yang artinya “Barangsiapa yang mencintai berjumpa Allah, Allah mencintai berjumpa kepadanya, sebaliknya siapa yang membenci berjumpa dengan Allah, Allah pun membenci berjumpa dengannya.”HR. BukhariDari hadits yang sudah saya bacakan tadi, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa siapapun yang mencintai Allah, maka Allah pun akan mencintai seorang hamba tersebut. Adapun wujud cinta Allah tersebut berupa lancarnya rizki, taufiq dan maghfiroh yang diberikan kepada hamba-Nya. Sebaliknya, jika kita membenci Allah, maka Allah pun akan membenci kita. Na’udzu billaahi min dzalikaTeman teman sekalian…Lantas bagaimana sih perwujudan cinta kepada Allah? Apakah dengan kita mengungkapkannya di dalam doa? Atau seperti apa? Untuk menjawab pertanyaan ini, Allah sendiri telah berfirman dalam Al Qur’an yang artinya“Katakanlah Muhammad jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” TQS. Ali-Imran 31Di dalam ayat ini, Allah dengan tegas menyebut bahwa perwujudan cinta seorang hamba kepada-Nya adalah dengan mengikuti ajaran dan tuntunan Rasul. Dalam hal ini maknanya adalah dengan mentaati setiap perintah Allah dan menjauhi segala itu jika kita cinta kepada Allah, maka teruslah beramal shaleh serta meninggalkan setiap apa-apa yang telah Allah dan Rasul larang. Isilah waktu kita dengan kegiatan yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Misalnya dengan rajin membaca kitab kuning, menghafal Qur’an, manut kepada kyai, dan yang dan terima kasih…Santri, Kok Pacaran???Teman-teman yang dimuliakan oleh Allah…Sebagaimana yang sudah kita ketahui, Allah Swt. telah mengaruniakan naluri cinta dan kasih sayang kepada setiap manusia. Naluri tersebut mendorong setiap manusia untuk memenuhi naluri tersebut. Salah satu wujudnya adalah perasaan cinta dan sayang terhadap lawan seorang santri yang juga manusia biasa, amatlah wajar jika kita ingin memenuhi naluri cinta dan kasih sayang tersebut. Karena itu tentu masing-masing diantara kita telah memiliki pujaan hati yang sesuai dengan keinginan. Diantara kita mungkin ada yang mencintai wanita karena parasnya, ilmunya, kebaikannya, dan berbagai alasan lainnya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,Teman-teman sekalian…Tidak ada yang salah jika kita telah memiliki rasa kepada seorang wanita. Hanya saja yang mesti diperhatikan adalah bagaimana cara kita dalam mengelola perasaan seorang muslim, tentu kita terikat dengan aturan dan ketentuan yang telah Allah tetapkan. Dia telah mengatur seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali masalah percintaan. Allah menetapkan bahwa perasaan cinta kepada lawan jenis merupakan fithrah pada setiap diri manusia. Dia menetapkan bahwa wujud percintaan tersebut hanya bisa dilakukan dengan jalan itu, Allah melarang setiap perwujudan cinta yang tidak mengarah kepada pernikahan, termasuk pacaran. Pacaran merupakan suatu aktivitas yang telah dilarang Allah. Hal ini karena pacaran merupakan aktivitas yang mendekati zina. Allah berfirman yang artinya “Dan janganlah kamu mendekati zina, karena zina itu merupakan perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” TQS Al Isra 32Teman-teman sekalian…Bersabarlah! Kita ini masih muda, belum waktunya kita untuk membahas masalah cinta dan pernikahan. Jika kita ada rasa kepada seseorang, tahanlah perasaan tersebut. Alihkanlah perasaan tersebut kepada hal-hal yang positif yang dapat menunjang hidupmu. Misalnya alihkan dengan perbanyak membaca Al Qur’an, membaca buku, berolahraga, mengaji, dzikir, dan berbagai kegiatan positif Allah, perasaan tersebut akan teralihkan dengan sendirinya. Kuy stop pacaran!Sekian dan terima kasih…Cintai Ibu KitaTeman teman sekalian…Sebagai santri yang juga merupakan seorang anak kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada kedua orang tua, terutama ibu. Hal ini karena ibu merupakan orang yang paling berjasa dalam kehidupan kita. Dia telah bersusah payah selama 9 bulan untuk mengandung kita di dalam perutnya. Dia juga yang sejak kecil mengajarkan kita banyak itu dalam sebuah riwayat disebutkan “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “kemudian siapa lagi?” beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” dia menjawab “Kemudian ayahmu.” HR. BukhariTeman teman sekalian…Yang menjadi pertanyaan adalah dengan cara seperti apa kita dapat berbakti kepada ibu? Beberapa diantaranya seperti melakukan perintah ibu selama itu tidak bertentangan dengan perintah Allah, membantu pekerjaan rumah saat sedang pulang ke rumah, membanggakannya dengan rajin belajar, sesekali berikan ia hadiah, dan berbagai cara cara lain yang dapat kita lakukan untuk dapat berbakti kepada ibu adalah dengan cara mendoakannya \agar senantiasa diberi kesehatan, diampuni dosa-dosanya, diberikan keberkahan rizki, dan dimudahkan dalam segala itu saya ingin bertanya kepada fulan yang disebelah sana boleh? “Pernahkah kamu mendokan ibumu? Berapa kali dalam sehari? Tidak perlu dijawab sebab itu urusan kamu itu marilah kita bersama-sana membacakan doa untuk orang tua اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراًArtinya “Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuakau, sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi di waktu kecil. Aamiin.”Sekian dan terima beberapa ceramah santri tentang cinta, semoga ceramah-ceramah yang sudah kami tulis dapat bermanfaat juga3 Pidato Keutamaan Menjadi Santri
PidatoKeutamaan Menjadi Santri - Amat. Ceramah Singkat Tentang Ilmu: Islam Agama Ilmu - Radio Rodja 756 AM. Ceramah Singkat Tentang Ilmu Yang Bermanfaat -Tauhid, Akhlak. Ceramah islam tentang pergaulan bebas. Contoh Naskah Pidato Tentang Keutamaan Ilmu Terbaru - Jago Berpidato | Apa yang kamu cari ada disini !!
Kamu sedang mencari beberapa tema untuk berpidato? Jika iya maka tepat sekali datang ke tulisan ini. Di artikel ini kami telah menulis beberapa tema pidato santri untuk negeri yang dapat menjadi inspirasimu dalam Membangun NegeriSantri yang HakikiSantri, Jangan Diam!Santri Membangun NegeriHadirin sekalian…Santri memiliki peran yang sangat besar dalam membangun negeri. Bahkan sejak NKRI belum merdeka, para ulama dengan pesantrennya telah berhasil mencetak para santri yang mampu menebarkan rahmat dan kebaikan ke seluruh penjuru saja Pesantren Tremas di Pacitan 1823, Pesantren Jampes dan Bendo di Kediri dan Pelangitan di Babat 1855, Pesantren Teglasari di Semarang 1870, Pesantren Tebu Ireng di Jombang 1899, Pesantren Gontor 1926, dan masih banyak lagi pesantren yang berdiri sebelum merdekanya membuktikan, selain menebarkan dakwah ke penjuru negeri, para santri juga ikut berkontribusi bersama kalangan lainnya dalam menumpas penjajah menggunakan senjata. Kita tentu mengetahui bagaimana peristiwa 10 November yang kelak diabadikan sebagai hari itu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari bersama puluhan kyai dan ribuan santrinya bersatu dan berjuan untuk mengusir penjajah yang ada di Surabaya. Resolusi jihad yang dikumandangkan mampu membakar seluruh pasukan agar bersemangat dalam mempertahankan negeri ini hingga titik darah sekalian…Begitulah sekelumit peran santri di zaman dulu. Namun sekarang kisahnya menjadi sangat berbeda. Santri hari ini adalah santri milenial, santri kreatif, serta santri yang percaya dengan kemampuan diri. Karena itu sudah bukan zamannya lagi jika ada santri yang tidak mengerti dengan teknologi, dan sudah bukan zamannya lagi jika santri tidak boleh berprestasi di bidang sains dan akademik santri hari ini bukanlah perjuangan melawan penjajah. Hari ini Indonesia telah merdeka dari penjajahan secara fisik. Tidak ada lagi peluru dan tank-tank baja yang menyerang Indonesia. Namun, saat ini Indonesia sedang dijajah oleh berbagai paham-paham yang Indonesia sedang terjajah secara budaya. Paham liberalisme dan hedonisme telah menjangkiti jiwa-jiwa anak muda zaman sekarang. Kita bisa melihat banyak teman-teman kita diluaran sana yang gemar bermaksiat dan hidup secara hedon. Mereka telah terjangkiti virus yang datang dari budaya sekalian…Karena itu tugas kita sebagai santri sekarang adalah menyadarkan kawan-kawan kita diluar sana yang telah terjangkiti virus mematikan tersebut. Caranya adalah dengan mendakwahkan setiap ilmu yang telah kita dapatkan di berbagai media dalam berdakwah. Buatlah konten-konten dakwah yang kreatif dan dapat menarik minat mereka untuk mendengarkan dakwah kita. Itulah perjuangan kita saat ini. Semoga Allah memberikan kemudahan dalam perjuangan dakwah dan terima kasih…Santri yang HakikiHadirin sekalian…Secara definisi, santri merupakan orang yang menuntut ilmu di pondok di pesantren untuk menuntut ilmu agama di dalamnya. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah kita telah melaksanakan peran tersebut? Atau justru kita masih sering berleha-leha dan tidak bersemangat dalam menimba ilmu kepada para romo kyai?Sebagai santri yang masih berada di fase pemuda, tentu kita mesti maksimalkan setiap potensi yang dimiliki. Bagi kalian yang memiliki potensi dalam menghafal, hafalkanlah Al Qur’an dan berbagai matan ilmu. Hafalkanlah alfiyah, imrithi, jurumiyah, safinah, sulam, jauhar maknun, dan berbagai matan kalian yang memiliki kemampuan dalam menulis, tulislah berbagai maklumat yang ada di kepala kalian ke atas lembaran-lembaran kertas. Sebarkanlah dakwah lewat tulisan! Bagi kalian yang memiliki kemampuan dalam beretorika, latih dan asahlah terus kemampuan kalian tersebut! Karena hal itu akan sangat berguna bagi kalian saat menyampaikan dakwah kepada umat di masa yang akan para santri!Manfaatkanlah setiap waktu kalian. Karena waktu bagaikan emas yang sangat berharga. Rasulullah SAW bersabda “Jagalah lima hal sebelum lima hal. 1 Mudamu sebelum datang masa tuamu, 2 sehatmu sebelum datang masa sakitmu, 3 waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, 4 kayamu sebelum miskinmu, 5 hidupmu sebelum kita menimba ilmu di pesantren bersama kyai tidaklah lama. Karena itu maksimalkanlah pembelajaran kita di sini. Galilah ilmu sebanyak mungkin kepada kyai. Hormatilah ia agar kita mendapatkan berkah dan manfaat teman teman sekalian! Diluaran sana umat sedang menunggu kita. Mereka sedang menanti kita. Mereka menunggu datangnya kita yang akan menyampaikan dakwah islam di tengah-tengah kehidupan mereka. Karena itu, bagaimana kita menyampaikan dakwah jika tidak memiliki bahannya? Oleh karena itu, mari kita bersemangat dalam mereguk ilmu di pesantren Jangan Diam!Teman teman sekalian!Kita sebagai santri setiap harinya diberikan berbagai ilmu keislaman. Dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi, seluruh aktivitas kita berkaitan dengan pembelajaran agama. Pelajaran bahasa arab, tsaqofah islam, fiqih, sejarah, dan berbagai ilmu agama lainnya menjadi santapan lezat setiap yang menjadi pertanyaan, untuk apakah seluruh ilmu tersebut? Apakah hanya sekedar kita pendam? Atau justru haru diamalkan dan disebarluaskan? Tentu jawabannya adalah diamalkan dan ilmu yang telah kita pelajari wajib kita amalkan tanpa terkecuali. Misalnya, ketika kita telah mengetahui bahwa pacaran itu haram, maka tidak ada alasan bagi kita untuk melakukannya. Contoh lain, jika kita telah memahami bahwa berdakwah itu hukumnya wajib, maka wajib bagi kita untuk senantiasa melakukan aktivitas itu, ilmu yang tidak diamalkan juga merupakan tanda ilmu kita tidak bermanfaat. Dan bagi siapapun yang ilmunya tidak manfaat, akan mendapatkan siksa di akhirat kelak. Rasulullah Saw bersabda yang artinya “Manusia yang paling berat mendapatkan siksa di hari kiamat, yaitu orang yang mempunyai ilmu, yang Allah tidak memberi manfaat atas ilmunya.”Teman teman sekalian!Ilmu yang kita miliki juga harus disebarluaskan, dalam hal ini maksudnya adalah didakwahkan kepada masyarakat luas. Dakwah dalam konteks ini bermakna amar ma’ruf dan nahi tentu tau, saat ini kondisi pemuda di luar sana telah terkungkung dengan budaya kebebasan dan berfoya-foya. Mereka lebih suka menghabiskan waktunya di diskotik daripada di masjid, lebih suka push rank daripada membaca Al Qur’an, lebih suka berpacaran daripada belajar, dan berbagai kemungkaran itu, kita sebagai santri yang telah paham akan islam, sudah selayaknya untuk menyadarkan mereka semua. Bergeraklah! Jangan diam terhadap setiap kemungkaran yang ada. Karena jika kalian diam, maka kalian seperti setan yang bisu. Salah satu ulama pernah berkata “Orang yang berdiam diri dari menyampaikan kebenaran, maka ia adalah Syaithon Akhros yakni setan yg bisu dari jenis manusia.“Oleh karena itu, kuy sampaikanlah dakwah kepada teman kita diluaran beberapa pidato santri untuk negeri. Semoga dapat bermanfaat ya! Wallahu a’lamBaca juga3 Pidato Keutamaan Menjadi Santri 5JbGs9.
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/348
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/317
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/389
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/51
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/365
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/135
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/87
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/266
  • 0nyww6hdl7.pages.dev/339
  • pidato keutamaan menjadi santri